Monday 11 October 2010

Perlu Mengenal Gejala Anak Stres

Penting ini buat orang tua dan guru, mengetahui apakah anak/ anak didiknya mengalami gejala stress atou tidak. Silahkan dicermati artikel yang saya ambil dari Kompas/ Senin, 11 Oktober 2010 ini:
Waspadai Gejala Stres pada Anak
shutterstock.com
Ubah distress anak menjadi eustress.

KOMPAS.com — Me time bagi anak dibutuhkan untuk memberinya kesempatan merasa nyaman, santai, dan rileks tanpa aktivitas rutin yang harus ia jalani. Sebaliknya, bila terlalu terbebani oleh aktivitas rutin di rumah dan sekolah, maka anak bisa dilanda stres.

Sebenarnya, dalam skala ringan, stres merupakan respons wajar yang timbul, baik dari dalam diri saat ada tekanan, tuntutan, maupun ancaman yang menyerang, baik fisik maupun psikis. Namun, jika hal sudah berat sampai mengganggu aktivitas anak, maka stres harus diatasi.

Ada dua jenis stres, eustress dan distress. Eustress berdampak baik karena disikapi dengan cara mengubahnya menjadi sesuatu yang positif. Misalnya, anak takut tidak lulus ujian, maka ia atasi dengan giat belajar. Adapun distress memiliki dampak buruk karena disikapi dengan cara negatif. Misalnya, anak takut terhadap guru yang galak lalu ia mogok sekolah.

Arahkan anak untuk bisa mengelola stres dengan baik supaya ia bisa mengubah distress menjadi eustress. Dalam hidup, permasalahan pasti selalu muncul: di sekolah, rumah, tempat les, tempat bermain, dan lainnya. Jika tak diajarkan, maka anak tak bisa mengatasi stres. Distress bisa saja muncul. Gejolak emosinya labil dan akhirnya berpengaruh terhadap aktivitas kesehariannya.

Stres bisa diketahui lewat gejala-gejala yang muncul dari sikap, prestasi belajar, bentuk tulisan, dan lainnya. Gejala-gejala itu antara lain,

* Resah dan tidak nyaman
Lihatlah perilaku anak, apakah ia resah dan merasa tidak nyaman? Biasanya hal ini ditunjukkan dengan sikap murung, rewel, mudah menangis, nafsu makan menurun, tidak bersemangat, mudah kesal, suka membangkang, dan lainnya.

* Nilai pelajaran menurun
Coba lihat nilai mata pelajarannya. Biasanya ada kecenderungan bahwa hal ini menurun karena semangat belajarnya menurun. Ia pun sulit konsentrasi mengerjakan tugas sekolah karena dibebani banyak pikiran.

* Ditunjukkan lewat gambar dan tulisan
Anak sedang mengalami tekanan atau stres, sementara dia tidak bisa mengatasinya. Hal ini biasanya ditunjukkan pula dengan gambar/tulisan anak yang tidak serapi sebelumnya. Biasanya gambar/tulisan anak terlihat kusut dan berantakan.

Bila ada gejala-gejala seperti di atas, maka dekati anak dan ajak ia berkomunikasi. Mungkin ia tengah sakit, mengalami masalah di sekolah, kurang istirahat, merasa terpaksa ikut les, dan lainnya. Jika ternyata ada masalah yang membuatnya tertekan, maka kita harus memberi respons. Buatlah ia merasa nyaman dengan menguatkan hatinya sehingga muncul gairah baru, lalu ambil solusi sesuai kasus. Misalnya, jika di sekolah ada masalah dengan guru yang galak, maka kita kuatkan hati anak, "Ia tidak galak kalau kamu rajin belajar!" Lalu bekerjasamalah dengan sekolah untuk membicarakan masalah ini.

Jika masalahnya ia tertekan ikut les karena ia tak berminat, maka cobalah gali kembali apakah sebenarnya keinginan sang anak. Jika benar ia tak berminat, maka jangan paksakan anak. Cari kegiatan lain yang memang dia sukai.

(Irfan Hasuki/Tabloid Nakita)

Wednesday 6 October 2010

MAU NAMBAH NAFSU MAKAN


Kadang putra-putri anda kurang lahap makannya. coba deh tips ini. Diambil dari Kompas/ 7 oktober 2010
Ramuan 1
Bahan:
- Tiga helai daun brotowali
- Dua jari batang brotowali yang sudah dipotong kecil-kecil
- Dua gelas air

Cara Membuat:
Cucilah daun dan batang brotowali sampai bersih. Masukkan dalam wadah (lebih baik dari tanah liat). Kemudian masukkan dua gelas air dan rebus dalam keadaan tertutup sampai tinggal setengahnya. Kalau sudah dingin, saring air rebusan. Minum sekali sehari satu gelas, lakukan selama beberapa hari.

Ramuan 2
Bahan:
- tiga jari rimpang lengkuas
- 50 mililiter air matang

Cara meramu
Lempuyang dicuci bersih kemudian diparut, ditambah air dan diperas. Air perasan diminum tiga kali sehari satu sendok makan. Lakukan ini sebelum makan selama beberapa hari.

Ramuan 3
Bahan:
- satu genggam daun pegagan
- dua gelas air

Cara Membuat:
Daun pegagan dicuci bersih kemudian ditambah air dan direbus dalam keadaan tertutup hingga mendidih sampai tinggal setengahnya. Setelah dingin, disaring. Air saringan diminum satu gelas sehari, lakukan selama beberapa hari.
Selain direbus, daun pegagan segar bisa juga dikunyah. Ambillah sebanyak 15-30 gram daun pegagan segar.

Ramuan 4
Bahan:
- Satu helai daun pepaya
- Garam dapur secukupnya
- Setengah gelas air matang

Cara Membuat:
Setelah dicuci bersih, lumatkan daun pepaya lalu tambahkan air dan garam. Setelah itu, peraslah sampai keluar airnya. Air perasan diminum sekaligus. Lebih baik minumlah pada pagi hari. Meramunya juga pada pagi hari. Lakukan hal ini selama beberapa hari.

Ramuan 5
Bahan:
- Dua jari rimpang temulawak
- Dua jari rimpang lengkuas
- Setengah genggam daun meniran
- dua gelas air

Cara Membuat:
Semua bahan dicuci bersih. Setelah itu dipotong kecil-kecil dan masukkan dalam wadah. Tambahkan air dan rebuslah hingga mendidih selama 15 menit. Biarkan sampai dingin, kemudian larutan disaring. Minum dua kali sehari setengah gelas, lakukan beberapa hari.

Ramuan 6
Bahan:
- 5 lembar daun pandan wangi
- 3 gelas air
Cara Membuat:
Potonglah kecil-kecil daun pandan wangi. Kemudian masukkan dalam wadah dan tambahkan tiga gelas air. Rebuslah sampai airnya menjadi dua gelas. Setelah dingin, minumlah dua kali sehari. Sekali minum satu gelas.

Monday 4 October 2010

I wanna go home

After at least 5 years i am here, I wanna go back home....I wanna go back home.... Everybody must miss their own home. Nothing special here for me, I've been bored. I wanna go home

Thursday 30 September 2010

Shring tentang "BULLYING DI SEKOLAH"

sebagai guru banyak saya menemukan tingkah anak yang suka menyakiti atu mengancam temanna. ternyata namanya bullying.
Dari berbagai sumber yang saya kumpulkan, semua sepakat mengartikan bullying sebagai suatu tindakan yang mengganggu orang lain, bisa secara fisik, verbal, atau emosional. Bullying sering kali terlihat sebagai perilaku pemaksaan atau usaha menyakiti secara fisik ataupun psikologis terhadap seseorang atau kelompok yang lebih ”lemah” oleh seseorang atau sekelompok orang yang mempersepsikan dirinya lebih ”kuat”.

Perbuatan pemaksaan atau menyakiti ini terjadi di dalam sebuah kelompok, misalnya kelompok murid di sekolah. Bisa saja bentuknya adalah tindakan memukul, mendorong, mengejek, mengancam, memalak uang, melecehkan, menjuluki, meneror, memfitnah, menyebarkan desas-desus, mendiskriminasi, dan lain sebagainya. Kini, bullying tidak hanya dapat dilakukan secara tatap muka, tetapi bisa lewat e-mail, chatting, internet yang berisi pesan-pesan yang menyinggung perasaan orang lain.

Bullying adalah penggunaan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang, suatu perilaku mengancam, menindas, dan membuat perasaan orang lain tidak nyaman. Tindakan ini dilakukan dalam jangka waktu sekali, berkali-kali, bahkan sering atau menjadi sebuah kebiasaan. Berarti, sebenarnya bullying adalah tindakan kekerasan yang tidak hanya terbatas terjadi di antara para murid di sekolah, siapa pun dan di mana pun dapat mengalami tindakan ini.

Dampak bagi korban

Korban biasanya akan merasakan berbagai emosi negatif, seperti marah, dendam, tertekan, takut, malu, sedih, tidak nyaman, terancam, tetapi tidak berdaya menghadapinya. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat mengembangkan perasaan rendah diri dan tidak berharga. Bahkan, tak jarang ada yang ingin keluar dan pindah ke sekolah lain. Apabila mereka masih bertahan di situ, mereka biasanya terganggu konsentrasi dan prestasi belajarnya atau sering sengaja tidak masuk sekolah. Dampak psikologis yang lebih berat adalah kemungkinan untuk timbulnya masalah pada korban, seperti rasa cemas berlebihan, selalu merasa takut, depresi, dan ingin bunuh diri.

Penanganan

Paling ideal adalah apabila ada kebijakan dan tindakan terintegrasi yang melibatkan seluruh komponen mulai dari guru, murid, kepala sekolah, sampai orangtua, yang bertujuan untuk menghentikan perilaku bullying dan menjamin rasa aman bagi korban. Program anti-bullying di sekolah dilakukan antara lain dengan cara menggiatkan pengawasan dan pemberian sanksi secara tepat kepada pelaku, atau melakukan kampanye melalui berbagai cara. Memasukkan materi bullying ke dalam pembelajaran akan berdampak positif bagi pengembangan pribadi para murid.

Pemberdayaan individual bagi anak

- Beri kesempatan agar anak mau mengomunikasikan secara terbuka kepada orangtua, guru, atau orang dewasa lain yang mereka percaya dapat membantu mereka. Pupuk kedekatan hubungan, hargai perasaannya jika sedang curhat, tidak menyelamatkannya dari emosi negatif, tetapi berdayakan dia. Mengalami kondisi sulit akan membentuk daya tahan baginya.

- Katakan kepada anak bahwa tidak ada satu pun cara yang paling tepat untuk menghadapi bullying, satu cara yang terlihat benar bagi seseorang mungkin tidak sesuai untuk yang lain. Yang penting adalah bahwa anak sudah mencoba, mengetahui berbagai pilihan cara, dan dapat memutuskan siapa yang dapat membantunya sejauh ini. Saran untuk mengabaikan tindakan pelaku bisa saja diberikan, tetapi tidak selalu berhasil. Perlu dilakukan strategi lainnya.

- Latih anak untuk berani bicara, dengan kata lain bertindak asertif. Biarkan pelaku tahu bahwa anak tidak nyaman dengan perlakuannya, tetapi dengan kata-kata yang tidak balik menyakiti dan tidak membiarkan tindakan bullying terus berlangsung. Anak sebagai korban memiliki hak untuk membela diri, dan ada cara cerdas untuk melakukannya. Pastikan anak berbicara dengan cara yang memecahkan masalah dan tidak menciptakan lebih banyak masalah dengan orang lain.

Patti Criswell (2009) dalam bukunya, Stand up for Yourself and Your Friends, memberikan beberapa tips agar anak sebagai korban terlihat kuat dan dapat bertahan menghadapi pelaku:

1. Bertindak percaya diri: tegakkan kepala dan bahu, tataplah mata pelaku tanpa bermaksud menantang dan jaga suara agar tetap stabil saat berbicara. Bertindak percaya diri akan membantu anak merasa lebih percaya diri.

2. Beristirahat: jika rasa percaya diri anak memudar, minta anak menjauh dari situasi tersebut.

3. Usahakan tetap tenang: anak dilatih untuk mencoba berekspresi terganggu atau bosan. Jangan biarkan si pelaku tahu dia berhasil mengganggunya.

4. Mendinginkan diri: dengan minum atau memercikkan air di wajah untuk membantu menenangkan perasaan panas.

5. Bernapas dalam-dalam. Menarik napas untuk memasukkan rasa percaya diri dan kekuatan, dan mengeluarkan perasaan stres dan khawatir.

6. Lepaskan saja: berpikir tentang orang dewasa di sekolah yang dapat mendengarkan dan membantu jika anak mengalami hari yang berat. Jika tidak ada, tuliskan perasaan sehingga anak dapat membicarakannya ketika sampai di rumah.

7. Latih anak agar tidak mencoba untuk membalas dendam, karena dua kesalahan tidak membuat menjadi benar. Tidak meminta orang lain untuk berpihak, karena hanya akan terus melanjutkan pertengkaran. Tidak tinggal di rumah untuk menghindari si pengganggu di sekolah. Jangan bertindak histeris-hindari berteriak, merengek, dan kehilangan kontrol.

Taken from Kompas by: Agustine Dwiputri Psikolog

Tuesday 28 September 2010

Mengajar 3 Level Anak Terasa Bedanya

Just to share. Mungkin diantara anda ada yang seprofesi dengan saya? I'm an English teacher. tapi mengajar 3 level anak berbeda; maksudnya pagi ngajar Bahasa Inggris di SD, siang ngajar Bhs.Inggris di salah satu lembaga pendidikan di Solo. Saya rasakan suka dukanya di tiap level, dan tentu kerasa perbedaannya.
Begini; di SD anak-anak tentu bersifat benar2 seperti anak kecil. nangis, berantem dengan temannya, dikit2 tanya ke guru, tapi masih imut dan lucu. nek kata orang jawa masih lugu juga begitu. itu jika anak kelas 1 - 3 SD. tapi jika sudah kelas 4-6, wah sudah lumayan bawel ternyata. Mungkin mereka berpikir sudah gede tanpa mereka sadari mereka masih anak2, hehe..... wah ya begitulah.
Di lembaga saat ngajar anak2 SMP, mereka lebih mudah diatur, mendengarkan guru, tidak rame, tapi juga tidak merasa sudah dewasa. Level yang saya rasa pas untuk saya masuki. kadang2 saya kembali teringat kepinginan saya dulu, menjadi guru bahasa Inggris SMP. tapi ternyata nasib begini. harus disyukuri.
Saat ngajar anak2 SMA, saya merasa benar bahwa anak2 sudah dewasa. cenderung kritis, aktif, walu kadang suka bercanda. karena posisi saya sbg tentor, beda dengan guru tentunya mereka jauh bisa lebih dekat. tak jarang setelah lulus dan sudah tidak les lagi mereka sering share ke saya. berbagai karakter anak, beda juga cara menanganinya. Belum kelar ceritanya, puannjaaaang seeehhh... see u next time, BYE

Monday 22 March 2010

stressed???

Many people do not like Monday because on this day intensive activity begins. Therefore, the experts considered reasonable if many people feel stressed on Monday. "However, when we feel stress almost every day, maybe we have a psychological problem more serious," said Stevan E Hobfoll, PhD, of Rush University Medical Center.

Generally, symptoms such as the following four examples. If having one of them,we should ask for a moment off from work.

1. Frequent headaches for no reason. Monday through Friday we work in the busy schedule. On weekends, we often use the time to rest, relax, or relaxes. The gap this activity could actually trigger a migraine, said Todd Schwedt, MD, Director of the Washington University Headache Center. So the impact was so great, we must have enough sleep time plus eat regularly every day.

2. Menstrual pain was unbearable. Recent research from the Harvard School of Public Health revealed that stress the woman will experience menstrual pain twice more powerful than their more relaxed. The researchers believe, is the triggering hormone imbalance. The solution: do physical exercises regularly. In addition to relieve stomach cramps, this activity can also get rid of stress.

3. Often a toothache. Sometimes, unconsciously, we tremble our teeth during sleep. Or the upper teeth and lower teeth against the strong. The next day, jaw ache. "However, this pain can be so severe if we're a lot of thoughts or under pressure," says Matthew Messina, DDS, consumer adviser of the American Dental Association. Ask your doctor for help to overcome the habit menggemeretakkan teeth at night.

4. Sleeping rough. Dreaming should make us wake up feeling comfortable and happy in the morning. However, when we often wake up in the middle of the night, the dream was interrupted, so we woke up this morning feeling tired. It is said Rosalind Cartwright, PhD, professor of psychology at Rush University Medical Center. You'd better form a healthy sleep patterns by allowing themselves to sleep for 7-8 hours every night.

Friday 12 March 2010

I MISS YOU, MOM

When I really miss my mom I Usually sing this song. i like it so much. Mom is my everything, the second after Allah. Do you want to sing this song? check this one out.
MOTHER HOW ARE YOU TODAY
(BY : MAYWOOD)

Mother, how are you today?
Here is a note from your daughter.
With me everything is ok.
Mother, how are you today?
Mother, don't worry, I'm fine.
Promise to see you this summer.
This time there will be no delay.
Mother, how are you today?
Verse
I found the man of my dreams.
Next time you will get to know him.
Many things happened while I was away.
Mother, how are you today?

So deep....Don't you want to cry when you're singing this song? because of mo, we're exists. So, don't ever hurt your Mom. We love you Full......Mom. We love you.... We always miss you